Jumat, 01 Oktober 2010

Aku CInta Dia ♥


Di saat kau berjalan

Di muka rumahku, penuh gaya

Tersita pandanganku hingga ku terpesona

Siapakah dirimu hatiku ingin tahu, segera


Hati yang berbunga

Pada pandangan pertama

Oh Tuhan tolonglah

Aku cinta, ku cinta dia

Di manakah rumahmu

Siapakah namamu, sebutkanlah

Kuingin berkenalan, terimalah salamku

Gayamu dan wajahmu, terbawa dalam mimpi

Diriku, dimabuk asmara

Sabtu, 18 September 2010

Apa arti Sahabat

Sahabat. Apa sih arti dari sebuah persahabatan?? Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng. Tetapi salah satu sahabat saya bilang, sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri.

Terkadang saya dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat saya yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, saya bingung jawabnya. Dari situ saya mikir, apa saya ini sahabat yang baik? Apa saya pantas disebut sahabat? Karena saya menganggap sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain. Karena itu saya memang jarang menanyakan hal-hal yang berbau privacy ke sahabat-sahabat saya. Saya lebih sebagai pemberi masukan dan penerima keluh kesah sahabat-sahabat saya. Bukannya saya orang yang nggak peduli dan nggak mau tau, tapi menurut saya persahabatan bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tetek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut. Saya sudah ngerasain pahitnya persahabatan ketika saya bilang dia sahabat saya, ternyata dia hanya memanfaatkan apa yang saya punya dan lain-lain. Ketika saya sedang jatuh, dia malah meninggalkan karena merasa ga ada yang bisa diberikan oleh saya.

Cuma segitu arti persahabatan ??

Suatu hari saya menyatakan A adalah sahabat saya. Ketika A ditanyakan, siapa sahabat kamu, A menjawab B, C, D, namun tidak menyebutkan nama saya. Dari sini saya mencoba memikir ulang. Apakah saya bukan termasuk sahabatnya? Apa saya bukan sahabat yang baik? Hal ini sering terbesit dalam pikiran saya Teman saya banyak. Saya pergi dengan teman-teman yang berbeda. Namun apakah mereka adalah sahabat saya? Karena terkadang teman untuk hang out berbeda dengan sahabat.

Ada seorang sahabat saya mengirim sms pernyataan, “Saya nggak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kamu, itu permintaan yang terlalu besar. Saya cuma berharap suatu hari nanti kalo dengar nama saya, kamu bakal tersenyum dan bilang, dia sahabat saya.” Damn! Itu benar-benar merasuk ke hati saya. Itulah kata-kata yang saya cari. Saya tidak butuh pernyataan apa-apa. Tapi ketika ada orang menyebutkan nama saya, ia akan bilang “Chika adalah sahabat saya”. Saya nggak perlu menyebutkan siapa-siapa aja sahabat saya, because you know who you are. Buat saya, sahabat adalah orang yang menganggap saya sebagai sahabat. Kita tidak perlu nyebutin sahabat saya adalah A, B, C, D, E. Karena 1 nama saja terlupakan, orang itu pasti akan sedih. Begitupun sebaliknya. Kalo sahabat kamu menyebutkan nama-nama sahabatnya namun lupa untuk menyebutkan nama kamu, kamu pasti sedih. Karena itu saya cuma bisa dibilang orang-orang yang merupakan sahabat saya adalah orang-orang yang menganggap saya sebagai sahabat.

Berikut adalah kutipan pernyataan dari seorang sahabat:

Seorang teman tetap memberi ruang gerak pribadi, privacy sebagai seorang manusia. Dan kita akan berasa deket dengan dia walaupun ga ketemu dan ga kontak dalam waktu yang lama. Karena pertemanan itu pada dasarnya dari ikatan hati. Ga bakal ilang walaupun dimensi jarak memisahakan kita. Kita harus mengkui bagaimanapun juga kita ga bisa menghilangkan dia dari hati kita. Dan tanpa teman, kita ga akan seperti sekarang ini.

Chika says:

“Manusia selalu hidup berkelompok. Tiada manusia yang dapat hidup dalam kesendirian. Apabila ada, maka manusia tersebut benar-benar mahluk yang malang dan hidupnya tentu tidak berwarna.”

Cerita Cinderella

Pada zaman dahulu di desa wiyama ada Seorang putri yang teramat cantik dan baik. Dia bernama Cinderella, Cinderella hidup dengan Ibu tirinya yang jahat bernama Veronica. Dan veronica mempunyai dua orang anak gadis yang juga licik dan jahat. Mereka bernama Vina dan Vani, Cinderella selalu disuruh-suruh mereka bertiga.; Cinderella selalu diperlakukan seperti pembantu. Dia disuruh-suruh menyapu, mengepel, dan menyeterika baju mereka ia juga dikasih tempat tidur digudang. Dan bukan itu saja dia selalu mendapat cemohan-cemohan dari saudara tirinya tersebut. Namun Cinderella tetap bersikap baik, ramah dan periang.

Pada suatu ketika ada petugas dari kerajaan yang datang kerumah Cinderella. Dan mengumumkan bahwa sang Pangeran mengadakan pesta dansa untuk mencari calon istri sang pangeran.j seluruh gadis-gadis didesa itu sangat senang dan begitupun Cinderella. Kedua saudara Cinderellapun sudah sibuk merias tubuhnya dengan pernak-pernik yang sangat bagus dan mahal. Cinderellapun ikut disuruh-suruh menyiapkan baju mereka.

Waktu telah menunjukkan pukul 19.30 kedua saudara tiri dan ibu tiri Cinderella tersebut berangkat kepesta. Namun mereka berpesan kepada Cinderella ia tidak boleh keluar rumah sampai mereka pulang. Cinderellapun merasa sedih karena tidak bisa datang kepesta tersebut. Ketika Cinderella menangis munculah seorang peri yang baik hati.

Ia merasa kasihan kepada Cinderella. Cinderella merasa kaget karena ada peri yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Cinderellapun mengutarakan semua kesedihanya kepada peri tersebut. Dan peri tersebut merasa tersentuh hatinya.

Peri itu lalu memerintahkan Cinderella untuk mencari 4 ekor tikus, 1 kadal dan 1 buah labu. Kemudian semua itu disihir menjadi sebuah Kereta yang teramat bagus beserta pengawalnya. Cinderellapun dirubah menjadi wanita yang cantik dan berbaju anggun. Namun ketika Cinderella akan pergi dia diberi amanat oleh peri tersebut. Bahwa semua sihirnya akan lenyap setelah pukul 12:00 malam. Dan Cinderellapun mengerti kemudian ia pergi.

Sesampainya dipesta itu, semua mata tertuju ke Cinderella. Mereka sangat terkagum-kagum dan kecantikannya begitu pula sang Pangeran. Dan Sang Pangeranpun mengajak Cinderella untuk berdansa, karena keasyikan mereka berdua Cinderella baru sadar bahwa waktu telah menunjukkan pukul 00.00. Cinderellapun langsung pergi tanpa mengucap satu katapun kepada Pangeran. Pangeranpun mengejarnya. Dan karena sangking Cepatnya Cinderella berlari. Sepatu sebelah kirinya terlepas.

Dan ia terus berlari tanpa memperdulikan sepatunya. Keesokan harinya petugas dari kerajaan mengadakan pengumuman. Siapapun pemilik sepatu kaca tersebut. Maka ia akan dijadikan Istri Pangeran. Seluruh gadis didesa itu banyak yang mencobanya. Tetapi tidak ada kaki dari mereka yang cocok. Dan setibanya petugas kerajaan tersebut sampai dirumahnya kedua saudaranya tersebut bergantian mencobanya namun tidak ada yang cocok. Namun dengan anggunya Cinderella mencobanya. Tanpa disangka mereka semua sangat terkejut.

Karena kaki Cinderal pas pada sepatu tersebut. Kedua saudara tirinya tidak percaya, namun Cinderella tiba-tiba mengambil sebuah kotak berisi sepatu kaca sebelah kananya. Ternyata benar pangeranpun sangat terkejut dan membawa Cinderella keistana untuk dinikahi. Ibu tiri dan kedua anaknya itu meminta maaf kepada Cinderella. Namun karena kebaikannya ia dengan rela mema’afkan perbuatan mereka yang teramat kejam dan pada akhirnya Cinderella bisa hidup bahagia dengan pangeran tercintanya.

“CINDERELLA”

BABAK I
(Dipagi y ang cerah Nyonya Veronica, Vina dan Vani membentak-bentak Cinderella untuk bekerja)
Nyonya Veronica : Cinderella…! Cinderella! Dimana kamu?
Cepat bersihkan seluruh lantai disini. Saya tidak mau ada sedikitpun debu yang menempel dirumahku.
Cinderella : Iya Nyonya…
Vina : Cinderella, Cinderella…! Cepat kamu bersihkan kamarku. Jijik banyak tikus! Ih…jijik!
Vani : Cinderella, cepat kamu semirkan sepatuku. Aku mau pergi belanja!
Cinderella : Iya… sebentar!
Vina dan Vani : Cepat!!!
(Setelah mengerjakan pekerjaan rumah Cinderella pergi kehalaman untnuk menyirami Tanaman)
Cinderella : Wah… indahnya temanku! (sambil menyirami tanaman)
Nyonya Veronica : Cinderella….! Cepat kamu kesini.
Cinderella : Iya nyonya,…
Nyonya Veronica : Ini cuci pakaianku. Akan aku pakai nanti siang.
Cinderella : Iya nyonya,…

BABAK II
(Pada waktu Cinderella, mencuci baju petugas dari Istana datang). Cinderellapun membukakan pintu
Perdana Menteri : Bolehkah saya masuk?
Cinderella : Iya, silahkan.
(Tiba-tiba Nyonya Veronica datang)
Nyonya Veronica : Aduh..aduh…! Ada apa Pak?
Perdana Menteri : Saya ditugaskan oleh Raja Istana untuk memberitahukan kepada para Gadis-gadis untuk menghadiri pesta Dansa diistana dalam rangka pemilihan permaisuri kerajaan nanti malam Pk. 19.00
Vina dan Vani : Wah… Asyik dong!
Nyonya Veronica : Dengan senang hati pasti kami akan datang.

(Setelah itu Perdana Menteripun pulang)
Vina : Pasti aku ya akan dipilih pangeran
Vani : Gak, Pasti aku!! (sambil berebut)

Nyonya Veronica : Diam…! Daripada kalian bertengkar. Cepat kalian dandan dan bersiap-siap untuk nanti malam. Dan kamu Cinderella bantu mereka untuk bersiap-siap!
Vina : Cinderella tolong strika bajuku
Vani : Cinderella…! Ecpat kamu semir sepatuku. Aku ingin pangeran terpesona melihatku.
Cinderella : Iya Vina, Iya Vani.

BABAK III
(Waktu telah menunjukkan pukul 18:00 merekapun berangkat)
Nyonya Veronica : Cinderella jaga baik-baik rumah ini. Jangan sampai keluar rumah sebelum kami semua pulang.
Vina : Lagian pasti kamu gak akan dipilih oleh pangeran. Dengan pakaian compang-camping seperti itu.
Vani : Dada Cinderella…! Semoga kamu betah dirumah! (Sambil tersenyum lebar)

(Cinderellapun sedih. Dia langsung pergi kekamar dan merenung). Tiba-tiba muncullah peri disampingnya.
Peri : Kenapa gadisku yang manis? Apakah yang membuat kamu sedih?
Cinderella : Siapa kamu? (kaget)
Peri : Aku adalah peri yang akan membantu kesulitanmu
Cinderella : Aku ingin menghadiri pesta dikerajaan. Namun aku tidak punya gaun yang bagus untuk semua itu.
Peri : Baiklah, cari 4 ekor tikus, 2 kadal dan 1 buah labu.
Cinderella : Baiklah…!

(Peripun menyulap 4 ekor tikus menjadi kuda, dan 2 kadal menjadi pengawal, 1 labu menjadi kereta yang indah. Dan peripun menyulap Cinderella menjadi gadis yang cantik)
Cinderella : Terima kasih peri. Engkau sangat baik hati!
Peri : Itu semua pantas untukmu gadisku. Pergilah! Pulanglah sebelum jam 12.00 malam
Cinderella : Ok,. Ibu peri. Aku berangkat dulu.

BABAK IV
(Sesampainya dikerajaan)
Orang-orang : Wah… siapa gadis cantik itu? (Orang-orang berisik, sambil terkagum-kagum melihat kecantikan Cinderella)
Pangeran : Wahai gadis yang cantik. Maukah kau berdansa denganku?
Cinderella : Iya pangerat!

(Waktu telah menunjukkan pk. 00.00 Cinderellapun berlari dan pangeranpun mengejarnya. Namun sepatu sebelah Cinderellapun terlepas. Namun iya tetap berlari).
Pangeran : Akanku cari kau dengan sebelah sepatuku ini!
Perdana Menteri : Wahai gadis-gadis siapa yang cocok dengan sepatu ini maka akan menjadi calon permaisuri Pangeran.
Vina : Aku akan mencobanya. Pasti aku akan cocok!
Perdana Menteri : Iya, silahkan!
Vina : Wah, kok bisa tidak cocok.
Vani : Ah kamu memang dasar kaki kecil, kalau aku pasti cocok.
Vina : Ha…ha…ha…! Dasar goblok! Kakimu kan besar.
Vani : Trus kalau bukan kita. Siapa dong yang cocok.

(Semua orangpun penasaran, tiba-tiba Cinderellapun datang)
Cinderella : Bolehkah saya mencobanya?
Perdana Menteri : Silahkan Nona!
Vani dan Vina : Gak mungkin! Gak mungkin dia cocok. Pasti ini Cuma kebetulan saja (terkejut)
Cinderella : Tidak Vina dan Vani. Ini bukan kebetulan, memang akulah yang pangeran cari. Aku mempunyai sepatu sebelahnya (sambil memperlihatkan).
Pangeran : Aku memang yakin, kamulah permaisuriku. Wahai permaisuriku yang cantik! Maukah kamu menjalin hidup denganku?!
Cinderella : Iya, pangeran! Aku mau menjadi permaisurimu.

Vina, Vani, Nyonya Veronica : Ma’afkan kami Cinderella. Kami telah memperlakukan yang senonoh pada kamu. Ma’afkan kami. Kami sanggup kamu hukum dengan apapun.
Cinderella : Aku sayang kalian, aku tidak akan menghukum kalian. Kalian adalah keluargaku.
Nyonya Veronica : Terimakasih banyak Cinderella. Engkau memang sangat baik hati. Ma’afkan kami Cinderella.
Vina dan Vani : Iya, Cinderella Ma’afkan kami. Kami sangat menyesal!
Cinterela : Tidak papa. Kalian semua adalah keluarga terbaikku.
Vina, Vani : Terima kasih Cinderella. Semoga kamu bisa bahagia.

“SEKIAN”

*****